TDL14 : Psikologi Kodok
: Serial Insert The Dancing Leader
Ada sebuah kisah tentang seekor kodok. Syahdan, kodok mempunyai psikologi yang menarik. Apabila seekor kodok dimasukkan dalam panci berisi air mendidih maka dia akan refleks melompat keluar dari panci itu. Bahkan, ia akan merangkak menjauh ketika didekatkan pada air mendidih itu.
Reaksi kodok berbeda ketika anda masukkan dalam panci berisi air suhu normal. Kodok akan diam saja. Kemudian, anda taruh panci itu diatas kompor dan panaskan dengan api yang kecil sekali. Sehingga, air dengan sangat perlahan memanas. Kodok akan tetap diam saja. Bahkan ketika air itu memanas sampai mendidih. Sekali ini, kodok diam saja karena memang telah mati menjadi kodok rebus.
Mengapa? Kodok itu gagal menangkap sinyal perubahan suhu air yang merambat perlahan. Ketika didekatkan dengan air mendidih, kodok cepat merasakan ancaman atas hidupnya. Kodok langsung meloncat menghindari ancaman itu. Ancaman frontal akan segera direspon secara frontal pula.
Ketika kodok dimasukkan dalam panci berisi air suhu normal, maka kodok akan merasa nyaman. Setelah itu, panci dipanaskan dengan api kecil, kodok tampak bergerak melakukan penyesuaian tapi tetap dalam panci. Kodok merasa seolah-olah tetap berada pada air dengan suhu normal. Suhu semakin naik dan mencapai suatu titik yang membunuh kodok itu. Kodok mengabaikan sinyal perubahan dan gagal merasakan perubahan.
Menjadi The Dancing Leader itu mengasah rasa, mengasah kepekaan terhadap berbagai sinyal-sinyal perubahan. Kita membebaskan diri dari perangkap kebiasaan dan rutinitas agar bisa menyimak dan mempelajari sinyal-sinyal kecil akan perlunya perubahan. Menjadi The Dancing Leader membuka hati, membuka pikiran dan membuka jiwa akan perubahan yang akan terjadi.
Tanyakan pada diri sendiri dan rekan anda, “Apa sinyal-sinyal kecil perubahan yang telah anda abaikan selama ini? Apa sinyal-sinyal kecil yang perlu direspon dengan suatu perubahan?”
Ikuti terus dengan follow @bukik di twitter