Skip to content

Employee Engagement: Bukan Cuman Puas di Dolly


Terima kasih buat semua pengunjung. Posting ini menjadi cikal bakal paper kami yang meraih SInggih Dirga Gunarsa Award 2010, sebuah penghargaan prestise di bidang psikologi.

Employee Engagement dalam beberapa tahun menjadi marak dan sering terdengar dalam wacara manajemen SDM. Konsep ini diperkenalkan sebagai prediktor kesuksesan pada level individu maupun organisasi.  Apabila seorang karyawan engage terhadap pekerjaan dan perusahaan maka kinerjanya akan unggul. Apabila tingkat employee engagement tinggi, maka kinerja perusahaan itu akan unggul. Bahkan, hasil employee engagement survey yang dilakukan oleh konsultan eksternal telah menjadi prasyarat untuk mendapatkan Malcolm Badridge.

Ada pertanyaan, apa bedanya employee engagement dengan job satisfaction? Toh selama ini, banyak organisasi yang sudah mengadakan job satisfaction survey.  Bagaimana dengan tempat kerja anda? Apakah sudah mengadakan job satisfaction survey? Apakah hasil job satisfaction survey tersebut cukup memuaskan untuk menjelaskan kinerja karyawan anda? Kalau sudah dilakukan, mengapa perlu employee engagement survey? Toh itu kan sama-sama mengukur sikap karyawan?!

Diskusi dengan tim kami mendapatkan analogi yang provokatif untuk membedakan antara job satisfaction dengan employee engagement. Bisa jadi seseorang berulang-ulang berkunjung ke Dolly dan merasakan sangat puas atas “pelayanan” yang didapatkan, tetapi belum tentu orang tersebut akan mengajak menikah “pelayan” yang memberikan pelayanan itu. Apa artinya? Bisa jadi orang puas, tetapi belum tentu bersedia mengikatkan diri dengan orang yang memberikan kepuasan kepadanya.

Begitu pula dalam konteks bekerja.  Bisa jadi karyawan kita puas terhadap organisasi tempat kerjanya, tetapi kepuasan ini belum memastikan kecenderungan untuk tetap bertahan di tempat kerjanya.  Lalu apa bedanya? Mari kita kupas bersama

  1. Kepuasan itu berkaitan dengan sikap positif atau negatif seseorang terhadap suatu perlakuan. Artinya, karyawan menjadi pihak yang merespon terhadap perlakuan perusahaan. Perusahaan yang dituntut memberi perlakuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan. Dan bicara kepuasan, kapan pernah ada orang merasa cukup?
  2. Kepuasan itu memperlakukan karyawan sebagai orang yang kekurangan atau punya kebutuhan yang harus dipenuhi organisasi. Artinya, karyawan dipandang secara negatif.
  3. Survey kepuasan kerja bertujuan untuk mengurangi ketidakpuasan karyawan terhadap kebijakan perusahaan

Lalu bagaimana dengan employee engagement?

  1. Engagement itu berkaitan dengan perilaku seseorang untuk mengikatkan diri atau melepaskan diri dari suatu organisasi. Artinya, karyawan dan perusahaan bersama-sama membangun engagement.
  2. Engagement itu memperlakukan karyawan sebagai orang yang mempunyai potensi untuk dikonstribusikan kepada perusahaan. Artinya, karyawan dipandang secara positif. Itulah mengapa saya mengkategorikan employee engagement sebagai psikologi positif.
  3. Employee engament survey bertujuan untuk meningkatkan keterikatan karyawan terhadap pekerjaan dan perusahaan

Gallup menganalogikan employee engagement sebagai orang yang mendaki gunung, dimana sepanjang jalan pendakian itu seseorang melewati 4 kamp.  Semakin tinggi pendakian maka semakin tinggi pula kamp yang dicapai, semakin tinggi pula keterikatan karyawan terhadap organisasi. Apa saja kamp itu?

  1. What do I get?  Bayangkan seorang karyawan baru pada hari pertama kerja. Dia akan bertanya-tanya, apa tugas yang saya dapatkan? Apa yang harus saya kerjakan? Apa yang saya bisa gunakan untuk mengerjakan tugas tersebut? Apabila program orientasinya efektif maka karyawan baru itu sudah jelas dan bisa mengerjakan tugas secara efektif. Tapi apabila karyawan itu masih mambawa semua pertanyaan pada hari pertama, percayalah dia akan merasa bingung dan ambigu.
  2. What do I give? Setelah mulai bekerja, karyawan baru itu mulai merasakan berbagai kesempatan yang didapatkannya. Ia mulai memikirkan mana kesempatan yang sesuai dengan kekuatan dirinya. Apabila karyawan itu merasa mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi terbaik pada organisasi maka ia akan nyaman (enjoy) bekerja di organisasi itu.  Ia akan mencari umpan balik terhadap cara dan hasil kerjanya. Apabila ia merasa konstribusi terbaiknya dihargai, maka ia akan nyaman berada dalam perusahaan itu.
  3. Do I belong? Setelah karyawan itu merasa nyaman bekerja, ia akan menilai aspek yang lebih luas dari pekerjaannya. Ia menilai bagaimana pendapatnya di didengarkan di tempat kerja. Apakah ia merasa selaras dengan misi perusahaan? Apakah ia merasa mempunyai spirit yang sama dalam bekerja? Sehingga, ia akan memutuskan apakah ia harus merasa memiliki tempat kerjanya tersebut.
  4. How can we grow? Setelah merasa memiliki, karyawan tersebut akan memandang ke depan, memandang prospek organisasi di masa yang akan datang. Apakaah ada sebuah mekanisme yang memantau perkembangan individu dan organisasi dari waktu ke waktu? Apabila ia merasa jelas bahwa organisasi akan terus bergerak maju, maka ia akan mengikatkan diri pada perusahaan itu.

Hebatnya, Gallup cukup dengan 12 pertanyaan sederhana untuk membedakan karyawan yang engaged, not engaged dan actively disengaged.

Ingin mendapatkan employee engagement survey versi Gallup? Klik saja disini. Survey ini layak dicoba karena hasilnya bisa membedakan kinerja karyawan. Secara common sense, saya melihat bagaimana hasil ini bisa membedakan tetapi saya tidak melakukan riset untuk skala ini.

Lebih keren lagi, 12 pertanyaan dari Gallup itu bisa jadi panduan praktis bagi diri kita untuk berkembang menjadi manajer yang hebat (the great manager). Berani?

Saya bersama tim telah mengembangkan survey tersebut dengan membangun dimensi/lereng dari gunung engagement yang didaki. Survey yang kami sebut sebagai E2 survey ini telah di uji di beberapa perusahaan yang melibatkan ribuan karyawan dan telah kuat validitas – reliabilitasnya. Mau?

Apabila anda tertarik melakukan Employee Engagement Survey ini, silahkan email ke bukikpsi@gmail.com

Apakah anda atasan atau manajer yang membangun bawahan yang engaged? Apakah anda atasan atau manajer yang hebat? Pengen tahu? Isi saja “The Great Manager Survey”. GRATIS

47 Comments Post a comment
  1. Faizah #

    Yth Bukik,saya Faizah,mohon informasi terkait alat ukur dan indikator2 untuk menilai engagement employee, tks

    06/03/2013
  2. Christine #

    Salam Kenal pak,

    Jujur saja, saya sangat terbantu dengan artikel bapak karna saat ini saya sdg mmpejari EES untuk keperluan kantor 😀 Namun saya masih bingung dalam pembagian tipe karyawan.
    Dalam artikel bapak terbagi menjadi actively disengaged, not engaged, engaged.
    Permasalahannya, ketika saya membaca sumber lainnya dijelaskan untuk pembagiannya meliputi actively disengaged, not engaged, passively engaged, fully engaged.

    Saya mohon penjelasan antara passively engaged dan fully engaged. Bagaimana cara mengetahui perbedaannya.

    Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuannya.

    Salam,

    Christine

    28/12/2011
    • Saya belum pernah baca ttg passively engaged.
      Dugaan saya, karyawan yang secara emosional engaged tapi tidak aktif bertindak untuk menunjukkan engaged-nya tersebut

      28/12/2011
  3. andrea lanna #

    andrea lanna

    29/11/2011
  4. Muantap pak, ini yang saya cari.. saya mengalaminya di “How can we grow”… sepertinya saya harus menemui pak bukik 😀

    13/10/2011
  5. lia #

    boleh minta daftar pustaka ttg engagement ini?
    saya ingin mengetahui lebih dalam ttg engagement ini dg membaca bebrapa buku referensinya,

    mohon infonya segera ya pak.

    13/10/2011
  6. Menganalogikan itu emang lebih enak disampaikan dan mudah diserap oleh pemirsa 😀 klo di Jogja Dolly nya jadi Sarkem dong pak.. * lho*

    Saya tertarik dgn employee engagement ini, krn yg saya tahu awalnya hanya employee satisfaction saja, ternyata dgn yg engagement ini bisa menjadi tolok ukur saya dalam membangun suatu usaha, paling tidak saya dan usaha yg saya bangun.

    Bagaimana saya bisa enjoy, mencintai dan mengikatkan diri dgn usaha yg saya buat, maka ketika saya mendapat karyawan pun semoga akan lgsg bisa ditularkan.

    *masih dalam cita2 sih hehehe*

    10/06/2011
    • Hohohoho sampai di analogi saja lho ya……jangan kebablasen *nyengir
      Yup. 12 item employee engagement bisa jadi panduan praktis buat mbangun bisnis.
      Selamat mencoba

      10/06/2011
  7. ciscus #

    teorinya tu bunyinya seperti apa ya pak??dan faktor penyebab dari employee engagement sendiri itu apa saja?
    terimakasih bwt perhatiannya pak,

    25/05/2011
    • Teorinya ada di buku “first, break all the rule”. Terjemahan: pertama, langgar semua aturan

      26/05/2011
      • ciscus #

        terimaksih pak,,,,
        ada satu lagi pertanyaan pak,,,apakah ada hubungan antara image organisasi dengan employee engagement???saya tolong diberi penjelasan,,
        terimakasih pak,

        30/05/2011
  8. Wow.. Nice article Pak..
    Semoga atasan saya baca postingan ini.. 😀

    27/04/2011
  9. mas bukik, kalo boleh nanya, 1). untuk reliabilitas dan validitas yang dicantumkan diatas, mas bukik dkk (tim E2) menggunakan karakteristik subjek yg seperti apa?
    2) bagaimana jika karakteristik subjeknya seperti pengemudi taksi. Mereka tidak statusnya bukan karyawan, akan tetapi “mitra”. Mereka tidak mendapat gaji tetap, penghasilan yg mereka terima, adalah komisi dari setoran sehari-hari. apakah kusionernya juga bisa digunakan dg karyawan seperti itu?
    3) Apakah konsep “mitra kerja” antara perusahaan dan para pengemudinya, menurut mas bukik, apakah “sangat engagement” atau “tidak engagement” ? (timbul rasa ingin tahu dr saya setelah membaca perbedaan loyality dan engagement)

    hehehe, wes suwi gak diskusi karo mas @bukik .. nuwus mas !!!

    29/03/2011
    • 1. Karyawan tetap, ojt dan karyawan kontrak
      2. Belum pernah diuji. Sedang proses survey dengan sebuah perusahaan taksi dengan warna tertentu
      3. Engagement tidak berkaitan dengan gaji atau bagaimana seorang karyawan/mitra mendapat uang. Tapi lebih pada apakah seseorang akan betah tinggal di suatu organisasi atau tidak. “Mitra” sendiri bisa sangat bervariasi kan sistemnya. Maksudnya antar perusahaan, bisa jadi sistem di suatu perusahaan lebih membuat nyaman dibandingkan perusahaan lain. Sebagai mitra, apakah hubungan kerjanya juga kontrak harian atau ada kontrak berjangka waktu tertentu?

      30/03/2011
      • 2. Hmmm … bagaimana saya bisa mendapatkan surveinya? thesis saya ingin mengambil topik ini ma sepertinya…
        3. hubungannya mungkin kontrak harian. Pengemusi taksi, masuk pagi, bekerja, malam setor, dapet komisi, pulang. Kalau besok dia tidak kerja, bagi perusahaan tidak apa-apa. akibatnya bagi pengemudi, dia tidak akan mendapatkan komisi. Kalau dalam jangka waktu tertentu secara berturut2 dia tidak masuk kerja, komputer (otomatis) akan mengeluarkan dia

        01/04/2011
  10. dahnia #

    Assalamualaikum,
    terima kasih pak, dg adanya ini saya bs membedakan antara kepuasan dan komitmen organisasi,,

    tapi saya masih belum membedakan antara employee engagement dengan komitmen organisasi, karena saya menangkapnya kok masih sama ya pak? karena komitmen organisasi disini juga mengukur seberapa komitnya karyawan terhadap perusahaan….

    terima kasih

    11/03/2011
    • hehehe jadinya diskusi di twitter

      30/03/2011
  11. Safitri #

    pak bukik, mau tanya bedanya engagement dan loyalitas seperti apa ya? apakah saling terkait?
    tks ya, pak

    10/03/2011
    • Beda pada asumsinya semata. Loyalitas mengasumsikan karyawan yang dituntut untuk mengikatkan diri pada organisasi. Engagement mengasumsikan saling keterikatan antara individu dengan organisasi

      10/03/2011
  12. farah rizkiana #

    salam,,
    saya mahasiswi psikologi S1 yg mengambil minat di industri dan sedang proses skripsi, dan kebetulan tertarik dengan employee engagement.
    saya pengen sharing dan meminta masukan dari bang bukik, menurut bang bukik untuk keperluan penelitian akadermik ini lebih baik saya menyusun skala engagement sendiri ataukah menggunakan 12 question gallup yg sudah terstandar tersebut ya?
    saya sedang mencari-cari juga aspek-aspek em[ployee engagement untuk menyusun skala employee engagement serta landasan2 teorinya.. apakah mungkin ada referensi yg bis di share kan??
    terima kasih sebelumnya, jika berkenan, saya bisa minta alamat email atau facebook? supaya lebih enak sharingnya.. :))

    salam

    25/01/2011
    • Maaf telat banget balesnya
      Bisa email ke bukikpsi@gmail.com

      20/02/2011
      • esra #

        pak, punya data tingkat ato indeks engagement dari beberapa perusahaan?kalo ada bisa di share donk…

        makasi pak…

        06/04/2011
  13. evi #

    apakah bedanya engagement survey dan employee opinion survey? kelebihannya? sebaiknya menggunkan apa?
    tks bwt infonya

    19/10/2010
  14. Hary Febriansyah #

    Salam kenal dari Austria,
    Perkenalkan saya Hary, saat ini sedang mengambil studi doktoral di Austria berkaitan dengan employee engagement khusus untuk konteks Indonesia. Saya sedang mencari literatur/pakar yang berkaitan dengan topik saya diatas. Mohon sarannya atau bersediakah administrator di website ini untuk berkomunikasi dengan saya melalui jalur email pribadi? Terima kasih atas bantuan dan perkenannya.

    Salam

    Hary

    27/09/2010
    • Terima kasih atas kunjungannya
      langsung diemail

      07/10/2010
  15. ratih #

    Salam kenal,

    saya cuma mau nanya, sebenarnya variabel atau definisi operasional dari engagement atau keterikatan itu apa saja ya ? dan itu berdasarkan teori dari mana ? Saya kesulitan untuk mencari dasar teori dan definisi operasionalnya untuk membuat survey engagement.

    Terima kasih banyak atas informasi yang diberikan. Saya berminat juga untuk ikut asosiasi psikologi industri organisasi.:D

    Salam.

    16/09/2010
    • Salam kenal juga
      kami memakai teori dari gallup, dimensinya 4 camp itu yang sudah saya jelaskan di atas. Kalau boleh tahu, membuat enagegement survey untuk keperluan apa? Akademis atau di tempat kerja?
      Ada banyak kok sumber di google

      Terima kasih atas minatnya terlibat di APIO

      16/09/2010
  16. vita #

    Apakah employee engagement bisa dkatakan hal yg dilalui pegawai untk akhirnya mamiliki keterlibatan kerja?

    01/09/2010
    • begini
      Employee engagement itu keterikatan karyawan pd pekerjaan dan organisasi kerjanya
      Proses pembentukannya melalaui 4 caamp tersebut

      01/09/2010
  17. ramon #

    metafornya bagus pak….
    jelas banget n mudah di mengerti

    22/08/2010
    • yup
      apalagi buat yg pikirannya jorok kan?
      hihihihi

      07/10/2010
  18. dini #

    pak saya mau tanya apakah teori dari gallup ini sudah dapat dikaji dalam sebuah survei analisis secara langsung kepada para manager kemudian bagaimana dengan sumber teori apakah ada teori yang mendukung trima kasih pa

    23/07/2010
    • Employee engagement survey diisi oleh karyawan dr seluruh lini
      Menurut gallup, kapasitas manajer menentukan indeks dr empoyee engagement survey. Ada teorinya itu di buku First, breaks all the rule

      23/07/2010
    • Sudah banyak riset dilakukan pakai teori gallup ini. Saya sendiri sdh mencoba di 4 perusahaan/organisasi. Tp survey itu diisi karyawan dr semua lini
      Tingkat employee engagement itu ditentukan oleh kapasitas manajer/atasan langsung. Scr teoritis ada penjelasannya. Scr riset, saya belum sempat nyari

      23/07/2010
  19. Judulnya sangat Provokatif Pak … 🙂
    I like it …

    Salam saya

    09/07/2010
    • Hihihi
      Iseng pak
      Banyak yg tanya
      Susah njelasin secara teoritis
      Pake metafor aja

      09/07/2010
  20. firmanbowie #

    thx atas pencerahannya

    08/06/2010
    • terima kasih juga
      terus kunjungi web ini ya

      08/06/2010
  21. firmanbowie #

    masi terkait sama pertanyaan sebelumnya,

    kalau utk karyawan yang bermasalah (apa ya istilah yg lbh manusiawi-nya?), berarti masih jauh ya utk mencapai tahap engage. selesaikan dulu masalahnya, kembalikan ke jalan yg benar, upayakan utk satisfied, baru mikirin cara agar engaged. apa mesti begitu?

    27/05/2010
    • Dalam employee engagement versi gallup ada 3 kategori karyawan, engaged, not engaged dan actively disengaged. Kl persoalannya berkaitan dengan engagement, maka karyawan tersebut masuk dalam kategori ketiga. Cirinya: sinis, nggembosi spirit tim
      Nah, apakah karyawan bermasalah itu terkait engagement atau hal lain?

      Kalau tentang engagement, intervensinya terletak pada manajer dan/atasan langsung. Bagaimana dia melakukan apa yang digariskan dalam 12 pertanyaan gallup itu?

      27/05/2010
  22. firmanbowie #

    apakah bs dikatakan employee engagement itu level berikutnya dari employee satisfaction?

    berarti utk karyawan yang tidak puas, engage atau disengage-nya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi ya?

    27/05/2010
    • apakah bs dikatakan employee engagement itu level berikutnya dari employee satisfaction?

      Kalau pakai kerangka teori hezberg, satisfaction itu masuk faktor hiegyne dan engagement masuk faktor motivator. Tapi tidak persis seperti itu
      Berdasarkn riset, karyawan engage atau tidak ditentukan oleh atasan langsung sebagai representasi organisasi dan penghubung emosi antara sistem dg karyawan.

      berarti utk karyawan yang tidak puas, engage atau disengage-nya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi ya?

      Tidak ada korelasi antara satisfaction dengan engagement. Bisa orang yang puas tapi tidak engaged, begitu juga sebaliknya.

      27/05/2010

Trackbacks & Pingbacks

  1. Mengapa atasan sulit mengucapkan terima kasih pada bawahan? | #BlogBukik
  2. 5 Posting Paling Banyak Dibaca di Bukik Dot Com Selama 2012 | Bukik Ideas
  3. Belajar dari Nutrifood, Tempat Kerja yang Keren | bukik ideas
  4. Psikologi Kalajengking « bukik ideas

Ngasih Komentar