Skip to content

Mengapa Buku Guru yang Tak Pernah Pergi itu Menarik?

Media sosial memang memudahkan kolaborasi antar orang. Kolaborasi kali ini menghasilkan sebuah buku berjudul Guru yang Tak Pernah Pergi: Inspirasi Pak Ino. 

Kedukaan yang dalam mendorong kami untuk mengajak orang menulis mengenai Pak Ino, sosok ayah, guru dan sahabat kami. Ternyata banyak orang yang tergerak, baik teman-teman alumni, mahasiswa Psikologi Unair maupun orang-orang yang tidak mengenal Pak Ino. Lebih dari 100 orang menuliskan cerita, pengalaman, pelajaran dan inspirasi dari Pak Ino di blog, catatan FB maupun di twitter. Seluruh naskah yang kami terima sebelum diedit mencapai 170 halaman A4, huruf 12, spasi 1. Padahal batas waktu ajakan tersebut hanya 3 hari.

Guru yang Tak Pernah Pergi, Inspirasi Pak Ino

Guru yang Tak Pernah Pergi, Inspirasi Pak Ino

Tim penyunting yang terdiri dari 3 orang, Rahkman Ardi, Visi Puspita dan saya sendiri, bekerja secara cepat dan lintas batas. Kesepakatan mengenai ketentuan penulisan & penyuntingan hanya melalui skype dan email. Lagi pula tidak realistis buat bertemu karena Ardi berada di Rusia. Saya sendiri sedang bolak-balik Sidoarjo – Jakarta selama proses penyuntingan. Naskah yang masuk diterima di Sidoarjo, dikirim ke Rusia, disusun di Jakarta, penyuntingan akhir di Surabaya.

Mengapa buku ini menarik? Bagi saya dan murid-murid Pak Ino, buku ini memudahkan untuk mengingat nilai dan pelajaran dari Pak Ino. Ada banyak sekali inspirasi Pak Ino, yang bahkan baru saya dapatkan ketika membaca beberapa tulisan dalam buku ini. Setiap murid mendapatkan pelajaran yang berbeda sesuai dengan konteks interaksi dengan Pak Ino.

Bagi pembaca umum, buku ini memperkenalkan sosok pendidik yang tekun memperjuangkan idealismenya dalam dunia pendidikan. Meski mendapat diskriminasi, meski “disingkirkan”, Pak Ino tidak pernah ragu untuk terus memperjuangkan pendidikan dalam artian sebenar-benarnya. Pak Ino tetap memilih bersama murid-muridnya.

Dalam buku ini, teman-teman bisa menghayati bagaimana pembelajaran senyatanya dapat terjadi. Pembelajaran senyatanya dalam artian pendidikan yang mengubah seseorang, bukan sekedar urusan menghafal pelajaran. Pembaca umum bisa memahami interaksi sosial yang mendidik orang untuk berani & konsekuen sebagai diri terbaiknya. Kenyataannya, interaksi guru dan murid jauh lebih menentukan efektifitas pendidikan daripada kurikulum atau faktor lainnya.

“Ketika kamu berilmu, janganlah menjadi Tuhan untuk orang lain.” #InoYuwono via @child_smurf

“Cara mengajar saya biadab, tapi itu bikin kalian jadi beradab” #InoYuwono via @dekdea

“Saya akan tetap mengajar meskipun saya tidak dibayar” #InoYuwono via @charismania

Jangan bayangkan profil Pak Ino seperti profil kompetensi guru yang disusun oleh kementrian. Sama sekali jauh berbeda. Pak Ino nyeleneh banget. Meski demikian, sikap & tindakan Pak Ino melecut para murid-muridnya untuk belajar. Belajar bukan karena ingin nilai bagus, belajar untuk mensyukuri kehidupan yang telah dianugerahkan oleh-Nya. Membaca bukan karena besok mau ujian, membaca untuk mendapatkan pemahaman yang terang akan suatu topik.

Buku Guru yang Tak Pernah Pergi: Inspirasi Pak Ino ini tebalnya 322 halaman yang terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:

  1. Sepucuk Surat & Puisi Buat Guru. Buat pembaca yang ingin segera mengetahui sosok Pak Ino sebagai pendidik tapi belum punya banyak waktu buat membaca
  2. Kisah Inspiratif Guru. Buat pembaca yang ingin menikmati perjalanan pengalaman murid diajar oleh Pak Ino atau pengalaman kerja pada rekan kerjanya
  3. Sosok Guru yang Tak Pernah Pergi. Buat pembaca yang ingin mengetahui prinsip & filosofi kehidupan Pak Ino sebagai pendidik. Lebih sesuai buat pembaca yang suka dengan tulisan analisis
  4. Tak Kenal Tetap Sayang Guru. Buat pembaca yang ingin mengetahui sosok Pak Ino dari sudut pandang orang lain
  5. Serpihan Kisah Guru. Buat pembaca yang punya banyak waktu untuk menyelusuri lebih dalam kesan para murid mengenai Pak Ino
  6. Kisah Jenaka Guru. Buat pembaca yang suka cerita ringan jenaka dengan tetap mendapatkan pelajaran
  7. Kutipan Inspiratif Guru. Buat pembaca yang saat baca tulisan ini hanya punya waktu 5 menit. Dijamin tetap menohok isinya

Buku Guru yang Tak Pergi diterbitkan oleh Ikatan Alumni Psikologi Unair melalui NulisBuku.com ini akan diluncurkan secara resmi sekitar bulan Februari. Tapi teman-teman sudah dapat memesannya sekarang, dengan mengklik http://bit.ly/BukuPakIno. Kalau masih bingung cara buat belinya, bisa baca panduannya di Cara Belanja.  Keuntungan dari penjualan buku ini akan digunakan untuk menyelenggarakan acara peluncurannya.

Cara pemesanan via email : Jika ingin memesan buku #InoYuwono, sila kirimkan e-mail ke admin(at)nulisbuku(dot)com. Sertakan nama, alamat lengkap dan nomor telepon.

Buat para penulis dan teman-teman yang peduli, bisa membantu mempromosikan buku ini dengan cara:

Memasang foto Buku Pak Ino sebagai cover Facebook & Twitter dan sebagai foto profil BBM pada 2 – 12 Januari 2012

Mengapa 12 Januari? Hari itu bertepatan dengan 40 Hari Pak Ino. Mengapa 10 hari? mengapa 2 Januari? Ya tanggal 2 Januari buku ini sudah bisa dipesan. Fotonya sendiri bisa diambil dari foto dibawah ini:

Profil BBM

Profil BBM

Cover Twitter Buku Pak Ino

Cover Twitter Buku Pak Ino

Cover FB Buku Pak Ino

Cover FB Buku Pak Ino

Oh ya buat teman-teman yang sudah memesan, silahkan tweetkan kutipan dari buku ini yang inspiratif dengan menggunakan tagar #InoYuwono. Buat yang tidak punya twitter, boleh juga memasang status FB dengan tagar yang sama.

Menurut teman-teman, mengapa Buku Guru yang Tak Pernah Pergi itu Menarik? Tulis dikolom komentar ya

Catatan: Buat teman-teman yang belum mengenal Pak Ino, bisa membaca beberapa tulisan mengenai beliau di

  1. Akhir perjalanan hidupku adalah awal sebuah perjalanan baru
  2. Mengapa Saya Mengajak Menulis Tentang Ino Yuwono Segera?
  3. RIP Ino Yuwono: Ketika guru lain pergi, guru ini tetap bersama muridnya
11 Comments Post a comment
  1. dini #

    sy tidak lama mengenal dan diajar almarhum. dari yg sebentar itu saya menangkap signal yg sangat filosofis dan visioner dari ungkapan2 yg beliau tuturkan. sayang tidak banyak kesempatan waktu itu untuk lebih banyak mendapat inspirasi dari beliau. mungkinlan buku ini bisa menggenapi kesimpulan awal saya bahwa filosofi dan visi hidup beliau tidak berhenti di kepala saja.

    17/01/2013
  2. Dian Wirawan #

    Hrganya brp pak??

    05/01/2013
    • 91 ribu, informasi lengkap ada di tautan/link dalam tulisan diatas

      05/01/2013
  3. Belum membacanya mas. mudah2an banyak inspirasi yg didapat dari buku ini ya 🙂

    02/01/2013
    • Asyik…..berarti beli bukunya ya? 😀

      03/01/2013
  4. “Ketika kamu berilmu, janganlah menjadi Tuhan untuk orang lain.” <— kata kata ini sungguh luar biasa.

    02/01/2013
    • Itu baru sepotong kalimat, masih banyak kisah luar biasa dalam buku ini…..yuk yuk langsung order 😀

      03/01/2013
      • Di gramedia sudah ada ? MAlem minggu biasanya ke toko buku sama anak.

        Kalau belum ada, ordernya bagaimana ?

        03/01/2013
        • Eksklusif, tidak dijual di toko buku. Bisa langsung ke link yang ada di posting.

          03/01/2013

Trackbacks & Pingbacks

  1. Mengapa saya membolehkan anak saya ngeblog? | #BlogBukik

Ngasih Komentar